Jumat, 20 November 2015

Pedoman Budidaya Temulawak

PEDOMAN BUDIDAYA TEMULAWAK
  1. Pembibitan : Perbanyakan tanaman temulawak dilakukan menggunakan rimpang-rimpangnya baik berupa rimpang induk (rimpang utama) maupun rimpang anakan (rimpang cabang). Keperluan rimpang induk adalah 1.500-2.000 kg/ha dan rimpang cabang sebanyak 500-700 kg/ha.
    1. Persyaratan Bibit : Rimpang untuk bibit diambil dari tanaman tua yang sehat berumur 10 -12 bulan.
    2. Penyiapan Bibit : Tanaman induk dibongkar dan bersihkan akar dan tanah yang menempel pada rimpang. Pisahkan rimpang induk dari rimpang anak.
      • Bibit rimpang induk : Rimpang induk dibelah menjadi empat bagian yang mengandung 2-3 mata tunas dan dijemur selama 3-4 jam selama 4-6 hari berturut-turut. Setelah itu rimpang dapat langsung ditanam.
      • Bibit rimpang anak : Simpan rimpang anak yang baru diambil di tempat lembab dan gelap selama 1-2 bulan sampai keluar tunas baru. Penyiapan bibit dapat pula dilakukan dengan menimbun rimpang di dalam tanah pada tempat teduh, meyiraminya dengan air bersih setiap pagi/sore hari sampai.keluar tunas. Rimpang yang telah bertunas segera dipotong-potong menjadi potongan yang memiliki 2-3 mata tunas yang siap ditanam. Bibit yang berasal dari rimpang induk lebih baik daripada rimpang anakan. Sebaiknya bibit disiapkan sesaat sebelum tanam agar mutu bibit tidak berkurang akibat penyimpanan.

Cara Panen Temulawak

- PANEN TEMULAWAK
  • Ciri dan Umur Panen : Rimpang dipanen dari tanaman yang telah berumur 9-10 bulan. Tanaman yang siap panen memiliki daun-daun dan bagian tanaman yang telah menguning dan mengering, memiliki rimpang besar dan berwarna kuning kecoklatan.
  • Cara Panen.: Tanah disekitar rumpun digali dan rumpun diangkat bersama akar dan rimpangnya.
  • Periode Panen : Panen dilakukan pada akhir masa pertumbuhan tanaman yaitu pada musim kemarau. Saat panen biasanya ditandai dengan mengeringnya bagian atas tanah. Namun demikian apabila tidak sempat dipanen pada musim kemarau tahun pertama ini sebaiknya dilakukan pada musim kemarau tahun berikutnya. Pemanenan pada musim hujan menyebabkan rusaknya rimpang dan menurunkan kualitas rimpang sehubungan dengan rendahnya bahan aktif karena lebih banyak kadar airnya.
  • Perkiraan Hasil Panen : Tanaman yang sehat dan terpelihara menghasilkan rimpang segar sebanyak 10-20 ton/hektar.

  - PASCAPANEN TEMULAWAK
  • Penyortiran Basah dan Pencucian : Sortasi pada bahan segar dilakukan untuk memisahkan rimpang dari kotoran berupa tanah, sisa tanaman, dan gulma. Setelah selesai, timbang jumlah bahan hasil penyortiran dan tempatkan dalam wadah plastik untuk pencucian. Pencucian dilakukan dengan air bersih, jika perlu disemprot dengan air bertekanan tinggi. Amati air bilasannya dan jika masih terlihat kotor lakukan pembilasan sekali atau dua kali lagi. Hindari pencucian yang terlalu lama agar kualitas dan senyawa aktif yang terkandung didalam tidak larut dalam air. Pemakaian air sungai harus dihindari karena dikhawatirkan telah tercemar kotoran dan banyak mengandung bakteri/penyakit. Setelah pencucian selesai, tiriskan dalam tray/wadah yang belubang-lubang agar sisa air cucian yang tertinggal dapat dipisahkan, setelah itu tempatkan dalam wadahplastik/ember.
  • Perajangan : Jika perlu proses perajangan, lakukan dengan pisau stainless steel dan alasi bahan yang akan dirajang dengan talenan. Perajangan rimpang dilakukan melintang dengan ketebalan kira-kira 5 mm – 7 mm. Setelah perajangan, timbang hasilnya dan taruh dalam wadah plastik/ember. Perajangan dapat dilakukan secara manual atau dengan mesin pemotong.
  • Pengeringan : Pengeringan dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu dengan sinar matahari atau alat pemanas/oven. pengeringan rimpang dilakukan selama 3 - 5 hari, atau setelah kadar airnya dibawah 8%. pengeringan dengan sinar matahari.dilakukan diatas tikar atau rangka pengering, pastikan rimpang tidak saling menumpuk. Selama pengeringan harus dibolak-balik kira-kira setiap 4 jam sekali agar pengeringan merata. Lindungi rimpang tersebut dari air, udara yang lembab dan dari bahan-bahan disekitarnya yang bisa mengkontaminasi. Pengeringan di dalam oven dilakukan pada suhu 50 o C - 60 o C. Rimpang yang akan dikeringkan ditaruh di atas tray oven dan pastikan bahwa rimpang tidak saling menumpuk. Setelah pengeringan, timbang jumlah rimpang yang dihasilkan
  • Penyortiran Kering. : Selanjutnya lakukan sortasi kering pada bahan yang telah dikeringkan dengan cara memisahkan bahan-bahan dari benda-benda asing seperti kerikil, tanah atau kotoran-kotoran lain. Timbang jumlah rimpang hasil penyortiran ini (untuk menghitung rendemennya).
  • Pengemasan : Setelah bersih, rimpang yang kering dikumpulkan dalam wadah kantong plastik atau karung yang bersih dan kedap udara (belum pernah dipakai sebelumnya). Berikan label yang jelas pada wadah tersebut, yang menjelaskan nama bahan, bagian dari tanaman bahan itu, nomor/kode produksi, nama/alamat penghasil, berat bersih dan metode penyimpanannya.
  • Penyimpanan : Kondisi gudang harus dijaga agar tidak lembab dan suhu tidak melebihi 30 o C dan gudang harus memiliki ventilasi baik dan lancar, tidak bocor, terhindar dari kontaminasi bahan lain yang menurunkan kualitas bahan yang bersangkutan, memiliki penerangan yang cukup (hindari dari sinar matahari langsung), serta bersih dan terbebas dari hama gudang.

Manfaat Temulawak untuk kecantikan

Manfaat Temulawak Untuk Kecantikan:

  1. Dikarenakan temulawak mengandung antioksidan yang kuat, mampu menjadikan kulit anda menjadi sehat dan lembut dikarenakan mengurangi kerja dan menangkal radikal bebas. Lebih baik menggunakan temulawak yang telah diekstrak dan dibuat kapsul sehingga dapat anda rasakan manfaat temulawak membuat anda lebih cantik. Walaupun beberapa data menunjukkan tentang pemakaian facial, saya sarankan untuk hasil yang lebih maksimal, dikonsumsi menggunakan saluran pencernaan saja.
  2. Manfaat temulawak selain sebagai obat antioksidan yang membuat anda lebih muda, temulawak juga bermanfaat dalam merawat kulit anda dari keriput di wajah.
  3. Selain itu, manfaat temulawak adalah mampu mengurangi pingmen dan bahkan kulit yang berbeda kontras warna dengan lainnya. Temulawak yang sebelumnya dilarang berterik matahari saat menggunakan masker temulawak, sudah diteliti bahwa tidak masalah lagi.
  4. Manfaat temulawak yang berhubungan dengan keriput diwajah adalah mengangkat kulit mati dan memperbaiki texture kulit yang telah rusak ataupun mati.
  5. Manfaat temulawak lainnya yang walaupun secara permukaan belum terlalu terbukti menggunakan sampel manusia, temulawak ternyata bermanfaat dalam menghilangkan jerawat dan bekasnya diwajah anda. Disarankan oleh peneliti bahwa lebih baik dikonsumsi secara langsung saja, akan tetapi, beberapa sumber kecantikan beranggapan bahwa temulawak terbukti dapat menghilangkan jerawat dengan memakainya sebagai facial mask.
  6. Manfaat temulawak dalam mengatasi jerawat diwajah anda disebabkan oleh adanya aktivitas antibakteri yang dimiliki oleh temulawak yang mampu membunuh bakteri penyebab jerawat di wajah anda. Bila di oleskan ke wajah dapat mengurangi jerawat dan mengurangi jerawat yang menyebabkan pembengkakan di wajah.
  7. Selain itu, manfaat temulawak dalam kecantikan anda bila dikonsumsi berhubungan dengan kandungan kurkumin yang menghambat mTorpathway yang berhubungan dengan jerawat. Salah satu artikel terbaru dari NCBI bahwa kurkumin yang terkandung dalam temulawak mampu mengurangi diabetes dan meningkatkan resistensi insulin. Dan beberapa studi menunjukkan bahwa peningkatan resistensi insulin dapat mengurangi jerawat yang ada di wajah.
Sekian artikel tentang manfaat temulawak untuk kecantikan wajah anda. Salam sehat dari manfaatonline.com.
manfaat temulawak untuk kecantikan wajah anda

Klasifikasi Temulawak

Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Temulawak
 
 
Klasifikasi Tanaman Temulawak
  •  Kingdom : Plantae
  • Divisi : Spermatophyta
  • Sub Divisi : Angiospermae
  • Kelas : Monocotyledonae
  • Ordo : Zingiberales
  • Famili : Zingiberaceae
  • Genus : Curcuma
  • Species : Curcuma xanthorrhiza ROXB

Nama Daerah (MMI)

Sumatra : Temu lawak
(Melayu): Jawa : Koneng gede
(Sunda) : Temulawak
(Jawa) : Temo labak ( Madura )
Indonesia : TemulawakSpecies lain dari kerabat dekat temu lawak adalah tanaman temu ireng (C. aeruginosa ROXB), temu putih (C. zeodaria ROSC.), dan temu kunyit (C. domestica VAL.). Temulawak mempunyai beberapa nama daerah, di antaranya adalah koneng gede (Sunda), temo lobak (Madura), dan Temu lawak (Indonesia).

Ekologi dan Penyebaran

Tumbuh di seluruh pulau Jawa, tumbuh liar di bawah naungan di hutan jati, di tanah yang kering dan di padang alang – alang , ditanam atau tumbuh liar di tegalan; tumbuh pada ketinggian tempat 5 m sampai 1500 m di atas permukaan laut.

Morfologi Tanaman temulawak


Morfologi Tanaman Temulawak




Batang

Batang temu lawak termasuk tanaman tahunan yang tumbuh merumpun. Tanaman ini berbatang semu dan habitusnya dapat mencapai ketinggian 2 – 2,5 meter. Tiap rumpun tanaman terdiri atas beberapa tanaman (anakan), dan tiap tanaman memiliki 2 – 9 helai daun.

Daun

Daun tanaman temulawak bentuknya panjang dan agak lebar. Lamina daun dan seluruh ibu tulang daun bergaris hitam. Panjang daun sekitar 50 – 55 cm, lebarnya + 18 cm, dan tiap helai daun melekat pada tangkai daun yang posisinya saling menutupi secara teratur. Daun berbentuk lanset memanjang berwana hijau tua dengan garis – garis coklat. Habitus tanaman dapat mencapai lebar 30 – 90 cm, dengan jumlah anakan perumpun antara 3 – 9 anak.

Bunga

Bunga tanaman temu lawak dapat berbunga terus-menerus sepanjang tahun secara bergantian yang keluar dari rimpangnya (tipe erantha), atau dari samping batang semunya setelah tanaman cukup dewasa. Warna bunga umumnya kuning dengan kelopak bunga kuning tua, serta pangkal bunganya berwarna ungu. Panjang tangkai bunga + 3 cm dan rangkaian bunga (inflorescentia) mencapai 1,5 cm. Dalam satu ketiak terdapat 3-4 bunga.

Rimpang

Rimpang induk temu lawak bentuknya bulat seperti telur, dan berukuran besar, sedangkan rimpang cabang terdapat pada bagian samping yang bentuknya memanjang. Tiap tanaman memiliki rimpang cabang antara 3 – 4 buah. Warna rimpang cabang umumnya lebih muda dari pada rimpang induk.
Warna kulit rimpang sewaktu masih muda maupun tua adalah kuning-kotor. Atau coklat kemerahan. Warna daging rimpang adalah kuning atau oranye tua, dengan cita rasanya amat pahit, atau coklat kemerahan berbau tajam, serta keharumannya sedang. Rimpang terbentuk dalam tanah pada kedalaman + 16 cm. Tiap rumpun tanaman temu lawak umumnya memiliki enam buah rimpang tua dan lima buah rimpang muda.

Akar

Sistem perakaran tanaman temu lawak termasuk akar serabut. Akar-akarnya melekat dan keluar dari rimpang induk. Panjang akar sekitar 25 cm dan letaknya tidak beraturan.

Kandungan Tanaman

Rimpang temulawak mengandung kurkuminoid , mineral minyak atsiri serta minyak lemak. Tepung merupakan kandungan utama, jumlahnya bervariasi antara 48 – 54 % tergantung dari ketinggian tempat tumbuhnya, makin tinggi tempat tumbuhnya makin rendah kadar tepungnya. Selain tepung , temulawak juga mengandung zat gizi antara lain karbohidrat, protein dan lemak serta serat kasar mineral seperti kalium ( K ), natrium ( Na), magnesium (Mg ), zat besi (Fe), mangan (Mn ) dan Kadmium ( Cd). Komponen utama kandungan zat yang terdapat dalam rimpang temulawak adalah zat kuning yang disebut ” kurkumin” dan juga protein ,pati, serta zat – zat minyak atsiri.Minyak atsiri temulawak mengandung phelandren, kamfer, borneol, xanthorrizol, tumerol dan sineal. Kandungan kurkumin berkisar antara 1,6% – 2,22% dihitung berdasarkan berat kering. Berkat kandungan dan zat – zat minyak atsiri tadi, diduga penyebab berkhasiatnya temulawak.

Kandungan Zat Aktif Temulawak

Kurkumin, kurkuminoid, P-toluilmetilkarbinol, seskuiterpen d-kamper, mineral, minyak atsiri serta minyak lemak, karbohidrat, protein, mineral seperti Kalium (K), Natrium (Na), Magnesium (Mg), Besi (Fe), Mangan (Mn), dan Kadmium (Cd).

Anatomi temulawak



ANATOMI Curcuma xanthorrhiza ( Temulawak )
Makroskopis
Keping tipis, berbentuk bundar atau jorong , ringa, keras, rapuh, garis tengahnya sampai 6 cm, dan tebal 2 mm sampai 5 mm.
Permukaan berkerut, warna coklat kuning sampai coklat. Bidang irisan berwarna coklat kuning buram, melengkung tidak beraturan dan tidak rata. Sering dengan tonjolan melingkar pada batas antara silinder pusat dengan korteks. Korteksnya sempit dan mempunyai tebal 3 mm sampai 4 mm. Bekas patahan berdebu, berwarna kuning jingga sampai coklat jingga terang.
Mikroskopik
Epidermisnya bergabus, dan terdapat sedikit rambut yang berbentuk kerucut bersel satu. Hipedermis agak menggabus, dibawahnya terdapat periderm yang kurang berkembang. Korteks dan silinder pusat parenkimatik terdiri dari sel parenkim berdinding tipis berisi butir pati. Dalam parenkim tersebar banyak sel minyak yang berisi minyak berwarna kuning dan zat berwarna jingga., juga terdapat idioblas berisi hablur kalsium oksalat berbentuk jarum kecil. Butir pati berbentuk pipih, bulat panjang ampai bulat telur memanjang. Panjang butir 20µm sampai 70 µm, lebar 5µm samapai 30 µm, tebal 3µm sampai 10 µm, lamella jelas dan hilus di tepi. Berkas pembuluh tipe kolateral, tersebar tidak beraturan pada parenkim korteks dan pada silinder pusat. Berkas pembuluh disebelah dalam endodermis tersusun dalam lingkaran dan letaknya lebih berdekatan satu dengan yang lainnya. Pembuluh didampingi oleh sel sekresi yang panjangnya sampai 200 µm, berisi zat berbutir warna coklat dengan besi (III) klorida LP menjadi lebih tua.
FISIOLOGI Curcuma xanthorrhiza ( Temulawak)
Temulawak telah lama diketahui mengandung senyawa kimia yang mempunyai keaktifan fisiologi, yaitu kurkuminoid dan minyak atsiri. Kurkuminoid terdiri atas senyawa berwarna kuning kurkumin dan turunannya. Kurkuminoid yang memberi warna kuning pada rimpang bersifat antibakteria, anti-kangker, anti-tumor dan anti-radang, mengandungi anti-oksidan dan hypokolesteromik. Sedangkan minyak atsiri berbau dan berasa yang khas. Kandungan minyak atsiri pada rimpang temulawak 3-12% Sedangkan untuk kurkuminoid, dalam temulawak 1-2%. Untuk menentukan persentase ini dilakukan pemanasan pada temperatur 50-55o C , supaya tidak merusak zat aktifnya dan untuk mendapatkan warna yang baik dari kurkuminoid.
Kajian dan penyelidikan atas temulawak (Curcuma xanthorrhiza) membuktikan bahawa rimpangnya mengandungi banyak zat kimiawi yang memberikan kesan positif terhadap organ dalam manusia seperti empedu, hati dan pankreas. Pengaruhnya keatas empedu ialah dapat mencegah pembentukan batu dan kolesistisis. Dalam hati, zat temulawak merangsang sel hati membuat empedu, mencegah hepatatis dan penyakit hati, membantu menurunkan kadar SGOT dan SGPT dan sebagai anti-hepatotoksik. Selain itu, ia dapat merangsang fungsi pankreas, menambah selera makan, berkemampuan merangsang perjalanan sistem hormon metabolisme dan fisiologi tubuh.
Bahan berkhasiat tanaman obat adalah senyawa organik, yang kandungan utamanya adalah karbon. Jika dihipotesiskan bahwa fotosintesis 14CO2 pada tanaman temulawak akan menghasilkan karbohidrat sederhana yang mengandung 14C, pada proses biosintesis lanjut akan dihasilkan komponen berkhasiat obat (minyak atsiri dan kurkuminoid) yang bertanda 14C. Yang menjadi masalah pada studi ini adalah bagaimana mengelola proses fotosintesis 14CO2 tersebut untuk mendapatkan produk bertanda radioaktif 14C.
Komposisi kimia dari rimpang temulawak adalah protein pati sebesar 29-30 persen, kurkumin satu sampai dua persen, dan minyak atsirinya antara 6 hingga 10 persen. Daging buah (rimpang) temulawak mempunyai beberapa kandungan senyawa kimia antara lain berupa fellandrean dan turmerol atau yang sering disebut minyak menguap. Kemudian minyak atsiri, kamfer, glukosida, foluymetik karbinol. Temulawak mengandung minyak atsiri seperti limonina yang mengharumkan, sedangkan kandungan flavonoida-nya berkhasiat menyembuhkan radang. Minyak atsiri juga bisa membunuh mikroba. Buahnya mengandung minyak terbang (anetol, pinen, felandren, dipenten, fenchon, metilchavikol, anisaldehida, asam anisat, kamfer), dan minyak lemak.
Komponen utama rimpang temulawak:
·         Pati 48.18% - 59.64% - membantu proses metabolisma dan fisiologi organ badan.
·         Protin 29.00% - 30.00%
·         Abu 5.26% - 7.07%
·         Serat 2.58% - 4.83% - memulihkan kecergasan badan (bersifat tonik)
·         Kurkumin 1.60% - 2.20% - melancarkan proses pencernaan tubuh
·         Minyak asiri 6.00% - 10.00% - meningkatkan fungsi ginjal
·         Phelandren - melancarkan pengeluaran toksik dalam tubuh melalui air kencing
·         Kamfer
·         Turmerol - membantu proses metabolisme
·         Borneol - memulihkan kesehatan tubuh badan akibat serangan penyakit
·         Sineal
·         Xanthorrhizol

Manfaat Temulawak bagi kesehatan

Temulawak untuk kesehatan

Bagi tubuh, hati, jantung dan ginjal memang tidak perlu diragukan lagi, sudah sejak jaman nenek moyang temulawak banyak dimanfaatkan sebagai obat herbal. Temulawak selama ini memang telah dikenal sebagai obat herbal asli Indonesia yang sangat baik untuk kesehatan tubuh.
Bagian yang banyak dimanfaatkan yaitu akar atau juga sering disebut rimpang. Akar inilah yang diolah menjadi obat herbal, cara pengolahannya juga berbeda-beda. Berikut ini ada beberapa manfaat dari tanaman temulawak yang baik untuk kesehatan dan penting untuk Anda ketahui:




1. Menjaga kesehatan hati

Manfaat temulawak untuk kesehatan hati sangat baik, dimana fungsi hati dapat terjaga kesehatannya dengan mengkonsumsi temulawak. Temulawak sangat baik untuk menjaga ataupun memelihara kesehatan hati, ini karena temulawak mengandung katagoga. Katagoga inilah yang membantu hati untuk memproduksi empedu dan juga memberikan rangsangan agar mengosongkan empedu.

2. Mengurangi radang sendi

Temulawak juga mengandung kurkumin yang baik untuk kesehatan Anda, terutama untuk mengurangi radang sendi.

3. Menurunkan lemak darah

Manfaat temulawak untuk kesehatan tubuh selanjutnya yaitu temulawak dapat menurunkan lemak darah. Temulawak menghasilkan ekstrak temulawak dan juga fraksi kurkuminoid, ini bermanfaat untuk menurunkan kadar kolesterol.

4. Mengatasi penyakit maag



Untuk mengatasi penyakit maag, siapkan temulawak 1 rimpang. Cuci bersih dan buang kulitnya, iris menjadi tipis-tipis kemudian rebus menggunakan air sebanyak 5 gelas. Setelah mendidih, diamkan hingga dingin dan setelah itu minum airnya secara rutin.

5. Melancarkan pencernaan         

Jika Anda memiliki masalah pencernaan seperti perut kembung atau masuk angin dapat Anda atasi dengan menggunakan temulawak. Caranya cukup mudah, yaitu dengan mengkonsumsi temulawak setiap hari secara rutin.
 
6. Menyehatkan jantung

Temulawak atau yang juga disebut curcuma ini juga memiliki manfaat untuk kesehatan jantung. Manfaat temulawak untuk kesehatan jantung ini tentu saja tidak perlu diragukan lagi. Temulawak memang memiliki kandungan yang baik untuk kesehatan tubuh Anda, tidak terkecuali untuk menjaga kesehatan jantung Anda.

7. Mengatasi kanker

Temulawak dipercaya dapat menghambat perkembangan atau pertumbuhan kanker prostat, dimana cara kerjanya yaitu dengan menghentikan darah yang mendukung pertumbuhan kanker.

8. Mengatasi gangguan ginjal